Friday, December 12, 2014

Desember to Remember

Bandung, 12 Desember 2014

-Shitsui-
"I think, I could get through the days without you. But I can not"

Aku sedang kembali ke suatu masa,
masa dimana ada seorang wanita yang seharusnya sudah sangat jelas bahwa kehadirannya memberi suatu arti dalam sebuah kehidupan. Bahwa kehadirannya harusnya sangat kental dengan semesta.
Seharusnya ...

Tetapi pada kenyataannya, kita hanya sekumpulan manusia yang hanya mementingkan kebahagiaan diri sendiri tanpa mau tau apa yang bisa membuat orang lain juga bahagia. Bukankah sebenarnya kita bisa membagi kebahagiaan bersamanya tanpa pengecualian? Bukankah sesungguhnya dia adalah salah satu sumber kebahagiaan kita di muka bumi ini? Mengapa kita, -saya, masih saja berputar mencari apa alasan untuk bisa bahagia dimuka bumi ini?

Akan ada masa dimana kita akan merindukannya,
merindukan sesuatu yang pernah singgah lalu pergi dan tak akan pernah kembali. Merindukan sosok yang dulu tak pernah terhiraukan lalu kini sangat ingin dilihat sebelum dan sesudah memejamkan mata. Mungkin dengan cara beginilah manusia bisa mulai menghargai betapa pentingnya sosok seseorang dalam kehidupan. Merasakan kehilangan lalu menjadi sebuah kerinduan, rindu yang tak pernah berujung, rasa rindu yang tak akan pernah terbalaskan.

Semua orang merasakan kehilangan,
dan percayalah bahwa suatu saat nanti adalah giliran kita untuk menjadi pihak yang harus menghilang. Takutkah kamu dengan semuanya termasuk takdir?
Awalnya itulah yang saya rasakan ketika melihatnya dalam sepi yang berkecamuk oleh ribuan emosi, antara mengikhlaskan atau tidak sama sekali. Bertatapan dalam detik-detik yang kuperlambat, mengucap kata maaf dan milyaran kerinduan dalam sakit.
Kita hanyalah sekumpulan manusia yang sedang dikejar oleh kematian, apa yang bisa dilakukan selain bersiap dan menanti?

Bagaimana rasanya merindu, sakit bukan?
begitulah dia dahulu, menahan semua perlakuan dinginmu ketika sebenarnya ia sedang berusaha mencari celah untuk meminta perhatianmu. Lantas apa kau melihat usahanya? Tidak! Sedikitpun kau tak pernah berpaling untuk sekadar melihat senyum lembutnya. Lalu sekarang ketika semuanya sudah berakhir bukankah seharusnya hilang sudah bebanmu karena kehadirannya? Mengapa kau masih terus berlari mencari keberadaannya? Dia sudah pergi, jauh lebih tenang daripada berada disisimu.

Stay for a while and do not move anywhere,
saya tahu tidak ada satupun manusia yang ingin pergi meninggalkan seseorang yang dicintainya. Tak ada satupun. Mengapa kenangan hanya dapat diputar ulang dalam kepala? Tidak bisakah kita memindahkan masa lalu ke masa kini, lalu menjalaninya, mengulang kisah yang sama, lalu memperbaiki semua kesalahan?

Seberapa saya harus percaya,
bahwa dibalik kepergiannya ada hal indah yang dirancang Tuhan untuk saya?
Dengan semua pernyataan klise, dengan semua kebusukan yang terungkap dan semua kebohongan yang mencoba menutupi kebusakan satu dengan lainnya, apa itu yang dinamakan dengan kebahagiaan? Kemana perginya semua orang yang pernah saya jadikan alasan dari kebahagiaan saya dahulu? Atau hanya dengan kenangan wanita ini saya bisa bahagia dalam sepi?

Semua benar-benar berakhir,
mungkin jarak bisa meringankan segalanya, termasuk rasa sakit hati. Memisahkan diri dari hingar bingar kemunafikan, dan mempersiapkan diri untuk bertemu kemunafikan yang lain.
Ambil saja, ambil saja semuanya, saya sudah terbiasa kehilangan!

Kalian tahu apa yang tidak kita miliki dari masa lalu?
yang tidak akan pernah kita miliki dari masa lalu adalah kesempatan untuk mengulang semuanya kembali. Hanya ada rekaman usang didalam otak kita yang suatu saat akan terputar kembali, seakaan kita berada didalamnya, melihat banyak akan kesalahan tetapi tidak ada lagi cara untuk memperbaiki semuanya.

Berakhir belum tentu yang terakhir,
tugas manusia berada di dua masa, ada saatnya untuk meninggalkan ataupun ditinggalkan. Mungkin sekarang saya sedang dalam posisi ditinggalkan, tapi percayalah dengan keajaiban, jangan sengaja meninggalkan hanya karna ingin dipertemukan. Ikuti saja alurnya, biarlah kenangan dan keajaiban yang membawa kita kepada masa yang lebih baik dari ini, masa yang telah disiapkan Tuhan untuk kita.

Wilkommen neues leben,
merelakan semuanya, termasuk saya ikut serta mengikhlaskan kepergianya. Saya percaya bahwa hidupnya lebih damai walaupun tidak dengan saya disini. Biarkan sekarang, disini, saya melangkah, menemukan kebahagiaan. Dan jangan lupa berdoalah untuk peri kecilmu ini, Ich vermisse dich Mom.
See you afterlife ...

Monday, December 1, 2014

Black or White?


Jangan pernah 

memandangi hal di sekililing

dalam segi 

hitam dan putih saja.

Di dunia ini,

tidak selamanya

yang hitam itu buruk,

dan 

yang putih itu baik.

Dunia ini adalah

keseimbangan,

dimana tempat kebaikan dan keburukan

mencari tempat

untuk 

mendapatkan

satu titik yang sama

Thursday, October 2, 2014

Semanis mocca, seindah senja

          "Love is beautiful thing when you find the right perso. Your love is grand prize, so you have to wait for a man who is worthy"- Tokyo,falling

Dia datang keduniaku, menorehkan tinta merah muda, memberikan kotak berisikan wajahnya, senyumnya, tawanya, perhatiannya, hingga rahasianya. Butuh waktu lama untuk menerima kehadirannya yang serba tiba-tiba. Bagaimana tidak, kita pernah berada dalam satu SMA yang sama tetapi aku hanya mengetahui namanya, dan sekarang kita dipertemukan di kota yang sama.

Masih dengan segala yang serba tiba-tiba, 
tanpa sadar perhatiannya mengisi ruang yang entah sejak kapan terbuka .Ruangan yang dulu hanya untuk seseorang yang bahkan tak pernah sadar bahwa hanya orang tersebut yang bisa menempatinya. Kini ruangan itu tak lagi buram, ada seseorang yang sengaja memberikan torehan senja yang indah. Dan tanpa sadar, aku menikmatinya. 

Menikmatinya,
hanya itu yang bisa kurasakan tanpa harus berharap apapun dari pria ini. Karena ia terlalu manis untuk dirasakan, dan terlalu jauh untuk diraih. Aku yang tak ingin menjadi bayangan yang hilang saat ia mengerjapkan mata, aku yang takut untuk menjadi persinggahannya saat ia hanya lelah, lalu ku putuskan untuk memperingatkan rasaku agar tak terlalu terlena menikmati keindahannya. 

Ia sedang mengetuk pintu, menyusuri labirin-labirin kosong dihidupku. Aku tak perlu terburu-buru, karena pada akhirnya ia akan sama seperti pria lain, meninggalkanku ketika sudah nyaman dengan kehadirannya. Ia tengah berusaha, sebaik-baiknya, untuk meyakinkan bahwa secara tidak langsung ia berbeda. Entahlah, semakin lama aku terlena dengan kenyamanan yang ia tawarkan. Aku pun tengah berusaha untuk membuka hati tanpa ada yang harus aku sesali dikemudian hari. Kita tengah berusaha, apakah kita akan bersama pada akhirnya? 
Biarkan Tuhan saja yang menjawabnya ...

Sunday, August 24, 2014

Seperti Pelangi



“banyak hal yang tak terduga, kamu salah satunya”

Seperti pelangi kehadiranmu disisiku, membiaskan pesona  warna mejikuhibiniu yang menyilaukan mata. Bias warnamu menembus dinding-dinding hatiku, melumerkan jutaan balok es yang selama ini menaungi benteng hidupku. Tawamu, leluconmu, perhatianmu, semuanya tentangmu, ah membuatku tak bisa berhenti merekam setiap detik pergerakanmu. Ketika kau tak tertangkap oleh retinaku, tahukah bahwa aku mencarimu hingga kutulikan telingaku dan memfokuskan duniaku yang hanya tertuju oleh sosokmu?

Pelangiku,
begitu caraku menyebutmu dalam kesendirianku. Tanpa ada satupun yang tahu, terutama kamu.
Bolehkah aku berkata jujur, walau ku tahu kau takkan pernah membaca tulisan ini, kalau sebenarnya aku telah memperhatikanmu sejak awal kita bertatap mata. Dan tanpa ada niatan menguntit jejakmu, kini kita berada dalam satu lingkup pekerjaan yang sama. 

Aku yang pendiam, kau yang mencari perhatian.
entah memang dari awal aku tak berniat untuk memulai percakapan dengan orang asing, atau memang itu sifatku. Dan hari itu, hari dimana kita bertegur sapa dan saling bertukar pikiran. Entah ada rasa nyaman yang mulai menjalar dan menyulut kobaran api benci ketika melihatmu dengan wanita lain. Ku ikuti saja apa maunya rasa, terkadang cinta lebih memilih menjadi sesuatu yang rahasia.

Seiring berjalannya waktu, semakin sering juga kegiatan yang kita lakukan bersama. Dan sejauh kenyamanan yang kurasa, secepat ini pula tamparan yang kurasa, kau menyukai seseorang yang masih kau sembunyikan identitasnya dariku. Aku kehilangan kata-kata, semua serupa bisikan tanpa makna, yang tersisa hanyalah bekas tamparan dan luka.

Ada awal, selalu ada akhir. Entah itu akan berakhir bahagia, atau luka.
Seharusnya memang aku tak lancang menafsirkan semua perhatianmu dalam bentuk kenyamanan untukku sendiri, walaupun semuanya indah. Kau yang tak mungkin ku miliki, seperti pelangi, ku hanya bisa menatapmu dan menikmati bias pesonamu. Harusnya aku menyadari, bahwa biasmu tak hanya aku saja yang merasakan, tetapi juga dengannya. 

Kumerindukanmu dalam diamku, tetapi rindu ini tak akan pernah bisa menepi, karena yang harus kusadari, seperti layaknya pelangi, kau hanya berada jauh disana, dilangit. Terlalu indah, sangat indah, tetapi tak terjangkau. 

Aku berharap bisa menghindarimu, namun mengapa kamu selalu berada ditempat yang selalu aku tuju? 

Entahlah, porsimu memang segini dalam kehidupanku. Maaf jika aku salah mengartikan seluruh perhatianmu terhadapku, yang hanya sebagai teman. Berbahagialah, doa indah selalu terucap untukmu pelangiku, terimalah …

Friday, August 15, 2014

Kau datang lagi



“A hundred times a day, thousands of times, I resent it and resent it even more. Why did I have to meet you? Why did it have to be you? You make me resent… and blame myself. You are someone who makes me regret. You’re like a nightmare I don’t want to remember. Didn’t I tell you? Go back to the time when you didn’t know me. Go back, and meet a girl better than me and live a happy life everyday. Forget a punk like me and live happily. Please live that way.”- City Hunter

***
Bandung,  15 Agustus 2014

Setelah semua menghilang, setelah kau acuhkan perjanjian kita, senja tak lagi sama dengan apa yg pernah kulihat. Tak memancarkan keindahan, tak berkilauan, dan bias ronanya tak sedikitpun menembus dinding hatiku yang beku. Ternyata sejahat ini sosokmu, hingga sampai aku kehilanganmu pun kau membuatku lebih egois menutup hati untuk merasakan keindahan dunia luar. Seindah senjakah dirimu, hingga aku mampu menutup hatiku rapat-rapat selama bertahun-tahun ini? Seberkilau rona matahari tenggelamkah dirimu, hingga kau membuatku memilih –milih tetapi pada akhirnya kau juga yang kupilih?

Kini aku sadar, bahwa tak ada sedikitpun memori tetang kita –tentangku, yang masih terekam hangat diingatanmu. Bagimu aku hanya masa lalu yang sudah tergantikan oleh wanita lain, dan hanya masa lalu yang duduk disudut ruang ingatanmu, bukan hatimu. Aku mencoba merelakan semuanya, mengikhlaskan segalanya, dan berharap Bandung adalah tempat yang tepat untuk membantu menetralisir pikiran hati dan perasaanku kembali normal. 

Bentuk dari merelakan adalah tak mengungkit perasaan atau kenangan yang pernah ada, bukti dari mengikhlaskan adalah tak dengan sengaja membangunkan bayangmu di sudut kenangan dan mengundangnya masuk untuk menikmati crita klise bersama, dan bukti dari move on adalah bersikap biasa ketika melihatnya atau sekedar bertatap mata walau hanya 10 detik.

Sejauh ini belum dikatakan rela ataupun ikhlas, karena memang sulit untuk membangun benteng pertahanan lagi. Sosokmu begitu angkuh merobohkan bentengku ketika aku benar-benar telah bisa merelakan dan melepaskanmu. Dan sejauh aku tak memandangmu, bentengku masih tetap utuh, walaupun harus runtuh setidaknya masih ada pondasi kuat untuk niat mengikhlaskan dan melepaskanmu pergi dengan orang lain. 

                Kau datang lagi, kembali membawa kenangan lama yg sudah lama yg sudah mati-matian ku lupakan. Bukan aku menolak dan tidak mempersilahkanmu masuk, hanya saja masihkah kau ingat kekejaman yang telah kau lakukan padaku? Masih ingatkah kau perlakuanmu yang menyakitiku? Masih ingatkah kau tentang kita? Masih adakah aku didalam ingatanmu selama ini, atau hanya karena kau telah sendiri dan kau melihatku sendiri, maka seenaknya kau mendoktrin kesehatanku dengan racunmu yang mungkin suatu saat aku bakal susah untuk merelakanmu lagi?

Selama ini kaulah yang sanggup menjadikanku orang yang tegar dan berani, kau pula yang sanggup menjadikanku sengsara selama-lamanya. Kau boleh saja memutuskan harapanku, tapi jangan harap kau bisa membuatku berharap lagi terhadapmu kini. Sudah banyak kesakitan yang harus kutanggung selama bertahun-tahun ini, hanya karena menjadikan perasaan ini berat hati untuk dipikul sendirian. Kemanakah perginya kau yang pernah berkata menyayangi selamanya dan mencintai sehidup semati? Tak peduli dengan omongan orang lain tentang perbedaan kita? Kemanakah perginya kau yang pernah berkata bahwa perbedaan bukan akhir dari segalanya, begitu pula dengan jarak?

Apakah kau ikut merasakan luka? Dan itukah alasan yang membawamu kesini tuk menekan hatiku lagi? Jangan anggap aku tak merasakan luka, yang kurasakan jauh lebih lama darimu. Semenjak kita mengakhiri semuanya, semenjak jarak menjadi penghalang untuk memperbaiki segalanya, semenjak ada dia yang membuatku semakin susah untuk membuktikan, dan semenjak kau lebih memilih dia daripada aku yang pernah kau sebut sebagai cinta pertamamu. Kau torehkan kesakitan berkali-kali, tapi ku tetap saja menerima kehadiranmu kembali. Kau berlari padaku ketika wanitamu lebih memilih orang lain, dan tetap saja aku mengulurkan tangan padamu, memeluk hangat tubuhmu dan mengobati lukamu. 

                Terlalu bersabarkah aku? Hingga beraninya kau menorehkan luka lain padahal luka lama pun belum tentu sembuh. Bagiku dengan kau kembali, dan diam sebentar disampingku, kau telah membantu mengeringkan lukaku. Tapi apa bedanya ketika sudah kering lalu kau lukai lagi?

Menyesal? Jangan tanyakan. Aku cukup lebih dari menyesal telah membuatmu lancang keluar masuk kehidupanku. Menyeret kenangan yang jelas-jelas telah tertata rapi di sudut ruangan hati, membangunkan nuansa masa lalu yang jelas-jelas sudah kututup rapat dalam imajinasi. Ah kamu terlalu abu-abu dalam kehidupanku, terkadang menjadi sosok yang romantis tetapi sering menjadi sosok yang menyebalkan. Bisakah kau menjadi malaikat selamanya walaupun bukan malaikatku?
Haruskah aku merindukan yang sudah-sudah, ketika sudah pula kau mengetahui kenyataan bahwa kita tidak akan pernah bisa bersama lagi?

               Kita berbeda, dan kau yang membuat perbedaan itu semakin nampak jelas di depan mata. Aku yang sudah mempersiapkan diri dari awal untuk setia bersama-sama meluruskan perbedaan ini, tapi nyatanya kaulah yg jelas memupuskan harapan kita untuk bisa terus bersama dalam keyakinan yang berbeda.

Terkadang aku ingin tertawa melihat kebodohanku yang masih saja mengingatmu, menangisimu. Mengingat semua janji yang pernah kau ucapkan, mengenang semua kenangan manis yang pernah kita lakukan, menangisi kegoblokanku karena telah melepaskanmu begitu cepat. Haha, sosokmu memang terlalu kental dihidupku, tapi tolong jika kali ini yang kau tawarkan adalah cinta sesaat, lebih baik menyingkirlah. Karena kini aku sedang merangkai masa depan, dan mencari orang yang tepat. Dan itu bukan kau!

Ingatlah bahwa kita berbeda,
mungkin hanya itu yang bisa membuat kita sama-sama sadar. Bahwa Tuhan kita sedang tidak merestui jalan kita. Berpegang eratlah pada rosariomu, dan ikuti jalan indah yang diberikan Tuhanmu. Dan aku pun aku menggenggam erat tasbih di tanganku, dan menjalani alur crita indah yang telah dirancang Tuhanku untukku.
                Semoga kenangan kita masih terekam indah dimemori satu sama lain, aku tidak ingin melupakan, hanya saja mungkin sudah cukup waktu untuk kita. Dan mungkin ini jalan Tuhan untuk kita, Tuhan mengajarkan sesuatu dari cerita kita.

Tenang, aku akan selalu menyayangimu sampai kapanpun. Hanya saja mungkin berbeda porsinya. Semoga kau menemukan apa yang kau mau, dan aku menemukan apa yang ku mau, di jalan yang telah Tuhan berikan. Berbahagialah, kini aku mungkin bisa memulai lagi untuk lebih mengikhlaskanmu dan semua kenangan kita.

Je me souviens
-hykp

Saturday, August 9, 2014

Over?

Ada hal yang ternyata benar-benar belum bisa aku lupakan, ada guratan yang masih belum bisa aku sembunyikan ketika membaca pesan singkat darimu, dan ternyata masih ada senyuman ketika membaca sebaris kalimat harapan untuk kita di pesan darimu. 

Bandung, 09 Agustus 2014.

Tepat hari ini di lima tahun yang lalu, dimana aku menemukan celah untuk grow up from the blackness. Hari dimana aku dan kamu menjadi kita, dan hari dimana semua beban terasa lebih ringan jika ada kamu di genggaman tanganku. Semua cerita, rekaman suara, dan bekas balutan hangat masih tersimpan rapi diotakku. Bagaimana tidak, setiap hari selama 5 tahun aku selalu mengucap namamu dan menyelipkan kita dalam doa.

Mereka yang tau ceritaku selalu bilang bagaimana bisa. Yang ku ketahui memang ini kenyataannya, aku selalu memelukmu dalam doa, mengasihi mu dalam sunyi, dan mencintaimu dalam sepi. Aku yang tak pernah peduli dengan siapa kamu memadu kasih, bahkan aku yakin kamu pernah sesetia ini mengingatku dalam memori.

Aku yang membiarkanmu menjalin kasih dengan dia, aku yang selalu menutupi cemburu dan amarahku dengan melampiaskan kepada pria lainnya, aku yang tak punya hati meninggalkan pria yang nyatanya jauh lebih baik dari kamu ketika dia sedang cinta-cintanya.
Bagaimana? Mengapa? Kenapa? Hanya itu yang selalu terngiang ditelingaku ketika kamu menjadi alasanku menjajali semua pria baik lalu pergi. Aku tidak tau seberapa penting kamu dihidupku, yang aku tau hanya kamu yang selalu aku sebut ketika menghadap Tuhanku, yang aku tau hanya kamu alasanku untuk berjalan sejauh ini walaupun aku menapaki jalanan berduri.

Lima tahun berjalan,
aku yang masih saja menggantungkan harapan agar kamu datang dan menepati semua janjimu tepat di hari jadi kita yang ke lima ini.
Jarum jam dengan jahatnya berjalan cepat, memaksaku memasuki detik terakhir hingga bergantinya hari dan kamu belum sama sekali merespon semua kode yang kubuat melalui pesan singkat di sosial media.

Lima tahun yang sia-sia kah?
aku yang selalu menunggumu dalam kesendirian,
aku yang selalu menyayangi dalam balutan sepi,
aku yang selalu mencintaimu dalam jarak tanpa henti,
kini kamu mengingkari janji yang telah kita patri dalam memori?

Apakah aku selama ini hanya hantu disudut kenanganmu? Apa aku hanya selembar kain lusuh yang tercecer di pojok ruang ingatanmu?
Jika tidak, mengapa kamu tidak datang hari ini?

Oh aku tau,
hanya karena kita berbeda, rosario erat digenggaman tanganmu dan tasbih di pelukanku, kamu tak ingin mengingat sedikit tentang kita  hari ini?
hanya karena aku tak memenuhi permintaanmu untuk turut serta menggenggam rosario bersamamu?

Dan semua terjawab sempurna,

i wasted my times for nothing, too fast to say it but thank to you to had be my something in the past
happy failed fifth years anniversary, our past is over :)

Sunday, July 20, 2014

First cut and deepest



“It is difficult to know at what moment love begins,
it is less difficult to know that it has begun”
 

Henry Wadsworth Longfellow

                Sesuatu  yang membuatmu pergi, pada saatnya akan menjadi sesuatu yang membawanya pulang kembali. Sesuatu itu berwujud satu, tetapi memiliki dua nama yang berbeda, luka dan kenangan. Yang satu membuatmu ingin melangkah jauh, dan satunya lagi memaksamu untuk mendekat .
Seseorang di halaman lama terus saja bermunculan dalam ingatan, ketika aku sudah mulai menata dan mebuka hati dengan lembaran yang baru. Seakan jalan di tempat, membiarkan dia yang dulu pernah ku sayangi tetapi pada akhirnya dia lebih memilih orang lain, dan kini membiarkan  bayangnya untuk tetap tinggal dalam hati. Bagiku, sepahit apapun hal yang pernah dia berikan, akan selalu terasa manis jika dialihkan dengan kenangan-kenangan yang pernah kita jalani berdua. Tidak semua wujud mencintai harus menjadi sebagian dari hidupnya atau membiarkan seluruh penghuni galaksi bimasakti mengetahui status hubungan kita. Terkadang wujud mencintai bisa juga berupa memilih untuk pergi dan membiarkan dia pergi atas kebahagian yang ingin dia cari, walaupun bukan denganku. 

Menyakitkan adalah ketika kamu kembali, menawarkanku kasih sayang yang kukira itu adalah cinta, tetapi kenyataannya semua dijadikan permainan semu yang meletakkan aku sebagai korban. Lantas, apakah masa depan yang selalu kau bisikkan hanyalah impian yang takkan pernah menyentuh kenyataan? Lalu apa arti dari semua perhatian yang hanya kutujukan secara khusus untukmu? Apakah semua yang kulakukan tak pernah terasa special dalam hari-harimu?

Semua sangat begitu asing, walau pada awalnya kita pernah merancang semua mimpi kita bersama. Kini yang kulihat hanya semua angan dan hayalan kita yang melambung tinggi dan mungkin akan kubiarkan harapan itu menghilang tersapu oleh angin. Aku belajar ikhlas dari rasa kehilangan, mungkin ini semua balasan untukku karena pernah membuatmu sakit. Tetapi satu hal yang harus kau tau, kemana pun arah kaki ini melangkah, pada akhirnya ia berjalan menujumu. 

                Telah kulupakan permainan sengit yang kau buat. Aku menghardik langkahku untuk menjauhimu, aku memaksa hatiku untuk menutup rapat semua kenangan tentangmu, dan aku terus berusaha mematikan seluruh saraf otakku agar bisa membunuh semua memori akanmu. Apakah aku jahat? Setelah sekian lama dengan jarak sejauh ini aku masih bisa merindukanmu dalam diam, mencintaimu dalam memori, dan ditemani bayanganmu dalam sepi, tetapi kau lebih memilih dia yang entahlah aku tak ingin membandingkanku dengan wanita itu. Karena akan terlalu menyakitkan jika kupilah satu persatu akanku dengan dia. 

Jarak memudarkan bukti perasaan. Mungkin karena mimpimu dan mimpiku berbeda, perasaanmu dan perasaanku tak lagi sama, rosario digenggamanmu dan tasbih dalam genggamanku; kita berbeda. Pada awalnya aku menerima perbedaan ini, dan akan berusaha menerima segala cobaan yang telah menanti kita diujung jalan. Karena bagiku, perbedaan akan menyatukan segalanya, kelebihanmu akan menutupi kekuranganku, begitu pula sebaliknya. Namun ternyata cinta bisa membuatku tanpa sadar berkorban untuk seseorang yang bahkan tak lagi menganggapku ada. Satu lagi hal yang menyakitkan, ketika harus mengingat semua pengorbanan yang pernah kulauin tanpa pamrih.

                Kali ini aku tak ingin mengetahui semua tentangmu disana, cukup aku mendengar bahwa kamu baik-baik saja itu sudah memuaskan hatiku. Akan ada saatnya keadaan berbalik, kamu yang diam-diam mengenang tentang kita, merasa tersakiti oleh kerinduan, dan aku akan tertawa puas dengan seseorang suatu saat nanti. Aku pun tak ingin pesimis, menganggap bahwa aku tak akan berhasil melupakanmu. Kau memang yang pertama yang bisa membuatku jauh lebih dari berarti, tetapi tak selamanya yang pertama akan menjadi yang terbaik. Aku cuma butuh waktu dan kesiapan, untuk menemukan yang terakhir dan kesiapanku menguncimu serta kenangan kita rapat-rapat disudut kenangan.

Je me souviens, phy.

Friday, July 18, 2014

The one and only...



 On Friday. July 18, 2014

Omedetou Tanjoubi desu Supermomsky.
Selamat ulang tahun wanita terhebat dihidupku, percayalah ada ataupun tiadanya dirimu disampingku, kau tetaplah wanita paling hebat dihadapanku. 
Satu-satunya wanita yang bisa menetralisir amarah dan egoku, satu-satunya wanita yang sanggup memapah segalah kesusahanku, dan hanya kau satu-satunya wanita yang masih terus sabar dan perhatian ketika aku membencimu. Sekarang baru terasa, bagaimana sepi dan kosongnya hidupku tanpamu. Walau kadang ocehan kecil yang selalu membuatku muak akanmu, dan sering kali omelanmu membuatku ingin menjauhimu. Tapi percayalah, bahwa tiada wanita terhebat yang bisa menggantikan posisimu untuk saat ini, nanti, dan selamanya. 

 How's life there mommy?
It has been almost 7 years you gone, but the feel is still same before. Your call, a smile, a laugh, a stupid joke, and everything, is still ringing in my ears. Did you happy there? I always pray for you, and ask to God to send you into my dream every night. Because that is the only way how to treat my lonesome to you, although you never came, i still pray to God, always. I miss you overload, did you know it? did you feel it?
I almost crazy about you, i can't accept if you had to go and never come back by my side. So who else should i met if i going down and lost?
Mommy, believe or not, you're the one only a woman that I love forever ever after. You greatest mommy that i ever had, and then full of sorry if I can't been a good child for you. And now, the realized I loss it all, i loss special something from my perfect life before. Your departure made me knew, if everything will come back to God. From it, i never love too much for someone,cause i scarred to loss again. Am I right? 

Although you had gone, you still teach me from the condition. Thanks for always there in me, thanks for always loving me, thanks for always motivated me, thanks for everything you did for me. Now it's time for me to show you, if i can make you and daddy proud to had me. 
Mom, i miss you a lot and i love you so deep. I hope you always happy there, rest in peace and i wish you were happy living as my mom. Happy Birthday momsky -kiss&hug-

Saturday, March 8, 2014

Aku baru tau,

Ternyata ada manusia yang tiba-tiba memendam benci, menyimpulkan sendiri, lantas mematikan hati, tanpa dia tau apa yang dibalik peristiwa yang terjadi
Dia hanya seseorang yang pada awalnya kusimpulkan untuk menjadi persinggahan, tempat mengeringkan luka. Sosok pria yang bahkan tak pernah terpikir untuk lewat atau bahkan singgah, tak pernah sedikitpun. Aku, wanita yang kala itu hatinya tengah terluka oleh cinta, dengan lancang menyeret dia untuk menjadi korban pelampiasan kesepianku selanjutnya.

          Sekalipun dia hanya berperan sebagai pelipur lara, aku berpikir dia tak akan bertahan lama untuk setia menemani hariku. Dia tak akan bertahan lama untuk membuatku terus tersenyum, dan mungkin dia akan bosan bersabar bahkan dia akan kehabisan cara untuk bertahan, seperti pelipur laraku sebelum-sebelumnya.

Hari terus berganti, membawaku memasuki dimensi yang berbeda. Predikat pelipur lara pun selintas sirna dari pikiranku, entah sikapnya membuatku jauh lebih nyaman, aku mulai mencintainya -tulus. Hal yang paling kusuka darinya adalah dia pray reminder  paling perfect, dan dia adalah orang kedua yang mengajari aku tentang menikmati hujan. Ya aku sadar, bagiku hujan adalah jawaban, obat tenang paling ampuh disaat rindu atau sepi.

           Dia menjadi sosok yang tiba-tiba aku butuhkan, menjadi sosok yang tak pernah lupa untuk kucari, dan menjadi sosok yang selalu kurindukan. Entah aku hanya tau dia, ingin dia, mau dia saat itu.
Terkadang bosan dan jenuh menyelimuti, tergugah untuk menyudahi lantas mencari pengganti. Tapi entah ada gulir-gulir lembut yang menyakiti ketika pikiran licik itu terbesit. Aku hanya ingin menikmati dengan apa yang telah aku dapati hari ini, karena mungkin esok aku akan kehilangan, sebelum hal itu terjadi aku tak ingin melewati apa-apa yang membahagiakan terlewati tanpa sebuah cerita.

Setiap ada pertemuan, maka kelak pasti akan ada perpisahan. Itu sudah menjadi hal mutlak, hukum alam. Tapi apakah berpisah ketika sedang cinta-cintanya dan karena terpaksa itu juga termasuk hukum alam?
           Tak pernah terpikir bahwa aku akan berbuat jahat kepadamu, sungguh tak pernah ada niatku untuk melihatmu menagis seperti ini. Mana mungkin aku menyakiti orang yang kusayangi seperti ini?
Aku merasa tolol melihatmu menangisi kata pisahku, aku merasa hina melihatmu menjanji-janjikan sesuatu yang seharusnya tak pantas kau ucapkan untukku, tau kah kamu bahwa aku disini tersiksa? aku pun ikut merasakan semua yang kau rasakan -perih, sakit, terluka. Aku mengamini semua doa serta janji yang kau panjatkan, hanya saja kamu pun harus mengetri bahwa ini bukan yang ku mau. Sadarlah ...

Waktu berjalan begitu lambat, melihat dari jauh tubuhnya terseok-seok menahan luka. Aku yang hanya ingin menguatnya pun tak kuasa menahan sakit melihatnya demikian. Perlahan menjauh, lama-lama tubuhmu tak dapat kupeluk seperti biasanya, menahan rindu itu sangat menyakitkan.

          Malam itu  -beberapa hari setelah keputusanku, di pesta ulang tahun temanmu,
aku melihatmu berdiri terpaku melihatku dengan pria disebelahku. Aku tahu bahwa kau tengah terluka, tapi percayalah pria ini tak seperti yang kau kira.
Semakin dalam tubuhku dipelukan pria itu, semakin tajam pula hujaman makian melalui sorot matamu, seakan menelanjangiku ditengah keramaian. Aku kecewa, hanya itu yang bisa kurasakan.
Kalau saja aku bisa menjelaskan, mungkin kau akan paham dan tak akan membenciku selama itu.

Terkadang apa yang kamu lihat belum tentu sama dengan kenyataan yang tak pernah ingin kamu ketahui, dan kamu bersembunyi lalu memendam semuanya dariku. Hingga akhirnya aku mengerti, ternyata itu semua alasan mengapa kamu membenciku sejauh ini
- smurfs -

Monday, February 24, 2014

Uncompleted?

Jika umur adalah takdir, maka kebahagiaan adalah mutlak.
- Dhanis. February 24, 2014 -

God, you never promise me a perfect life,
but just stay everytimes by my side and make me to feel safe and peace with peoples that's I love
- forever, ever after -
"Selamat atas terlewatkannya 18 tahun usiamu, angka dimana kamu telah menjadi sosok dewasa dimataku. Setelah hari ini, masih banyak hal yang harus kamu capai. Dan ingatlah apa-apa yang telah membuatmu jatuh di tahun lalu, berupayalah untuk tak menjadi manusia yang merugi hanya karena jatuh di lubang yang sama. Selalu ingatlah kepada sang pencipta, usaha keras tanpa berdoa itu mustahil akan menjadikan kesuksesan kelak. Selalu santun dan taat kepada Allah. Umurmu tak lagi balita, lakukan dan pilihlah keputusanmu dengan hati-hati dalam hidupmu, termasuk cita-cita dan kesuksesanmu. Aku berharap semakin kuat usahamu, semakin tegar dan sabar, semakin semangat dengan janji-janji yang telah kau gantungkan" - Papa
 "Selamat berkurangnya umur adikku, sukseslah selalu. Semoga apa yang kamu harapkan tercapai, dan semoga apa yang kamu janjikan cepat terwujud ya. Makin dewasalah, makin berbakti kepada Allah dan papa mama, jangan lupa beribadah. Amin ..." - Mbak Harni
"Happy Birthday my crazy friend, my bebsky! Selamat ulang tahun, semoga panjang umur, sehat selalu,lancar sekolahnya, sukses karirnya, tercapai cita-citanya. Semoga semua doa terbaik teraminkan ya . Amin, God always bless you bebs" - Dinanood
"Selamat dikurangi usia oleh masa. Semoga semakin menambah banyak bahagia dan berkah. Happy bornday my Best, a tons of good things blessing on you. Maha amin untuk segala doa baik ya" - ClaraDana
"Selamat datang di dunia Kayana Respati Arya,selamat ulang tahun Dhanis. Happy bornday sayang,semoga Tuhan selalu memberkati ya, Amin" - Achen Arya
"Happy Birthday to you mbak bro. As increasing your age, I hope you're be a wise, given by the God what your aspire, and can be successful person in the future. Happy 18th, better than before, Amin" - Masbro
"I always remember all about you, and us. Happy bornday my besties ever, Dhanis" - Erlin
"Happy Birthday Dududku, happy 18th for my best. Allah bless you, amin untuk semua doamu" - Yuknito
"Kamu ulang tahun po bebsky? Beb happy birthday ya, success for your future and everythings, be better too. Close to God, and dont forget to pray in every condition. And i hope we can fly together soon, my beauty stewardess. Amin untuk semua doa terbaik" - Palupiooh
"Happy Bday kamu, semoga semua yang disemogakan teraminkan. Sorry ga bisa kasih apa-apa, cuma ini nih. Download trus dengerin ya nyuk" - Dafiano


That's a half of best greeting from the best peoples too, in my world. And I think, it has complete me now. She is, my old friend, come and close again like before. And there's new peoples around me now. I love them like i love my self, i need them like i need the oxygen for breathing. God, promise to me that you never dissapear from my side, promise to me too if you must safe me and them at every condition, and promise me too if you always bring me to good way and always teach me to be better than before. One more, teach me to little bit forgive all of the bad memories that has begun at past.

God, now i just wanna share the happiness in their life that can makes them remember and maybe be the reason when they smile. For everyone around me, for my best. I felt completed outside today, but not for inside of me. God, bring her to my dream tonight, every night i mean. I miss her smile, her voice, and all of her, I miss sincerely. Maybe it has be the 6th birthday without her, how can I not miss her a lot.

I just wanna see her face today, hear her voice when she say 'Happy Birthday my princess' like she did before, feel her hug before I sleep like she did every night at past.
I just wanna tell her that I had many mistakes to her, i just wanna kiss her foot and say if i love her more than every things in this world, more than i love my self too.

God,
i think you can't bring her back, but i will more happiness if you safe her like safe me in this world, i will more feel better if you hug her with your hand in your best heaven, please safe her at peace with peoples that she loved there. That's i want for my 18th gift from you God. Thank's for every things, I do love you God, more.