Friday, December 12, 2014

Desember to Remember

Bandung, 12 Desember 2014

-Shitsui-
"I think, I could get through the days without you. But I can not"

Aku sedang kembali ke suatu masa,
masa dimana ada seorang wanita yang seharusnya sudah sangat jelas bahwa kehadirannya memberi suatu arti dalam sebuah kehidupan. Bahwa kehadirannya harusnya sangat kental dengan semesta.
Seharusnya ...

Tetapi pada kenyataannya, kita hanya sekumpulan manusia yang hanya mementingkan kebahagiaan diri sendiri tanpa mau tau apa yang bisa membuat orang lain juga bahagia. Bukankah sebenarnya kita bisa membagi kebahagiaan bersamanya tanpa pengecualian? Bukankah sesungguhnya dia adalah salah satu sumber kebahagiaan kita di muka bumi ini? Mengapa kita, -saya, masih saja berputar mencari apa alasan untuk bisa bahagia dimuka bumi ini?

Akan ada masa dimana kita akan merindukannya,
merindukan sesuatu yang pernah singgah lalu pergi dan tak akan pernah kembali. Merindukan sosok yang dulu tak pernah terhiraukan lalu kini sangat ingin dilihat sebelum dan sesudah memejamkan mata. Mungkin dengan cara beginilah manusia bisa mulai menghargai betapa pentingnya sosok seseorang dalam kehidupan. Merasakan kehilangan lalu menjadi sebuah kerinduan, rindu yang tak pernah berujung, rasa rindu yang tak akan pernah terbalaskan.

Semua orang merasakan kehilangan,
dan percayalah bahwa suatu saat nanti adalah giliran kita untuk menjadi pihak yang harus menghilang. Takutkah kamu dengan semuanya termasuk takdir?
Awalnya itulah yang saya rasakan ketika melihatnya dalam sepi yang berkecamuk oleh ribuan emosi, antara mengikhlaskan atau tidak sama sekali. Bertatapan dalam detik-detik yang kuperlambat, mengucap kata maaf dan milyaran kerinduan dalam sakit.
Kita hanyalah sekumpulan manusia yang sedang dikejar oleh kematian, apa yang bisa dilakukan selain bersiap dan menanti?

Bagaimana rasanya merindu, sakit bukan?
begitulah dia dahulu, menahan semua perlakuan dinginmu ketika sebenarnya ia sedang berusaha mencari celah untuk meminta perhatianmu. Lantas apa kau melihat usahanya? Tidak! Sedikitpun kau tak pernah berpaling untuk sekadar melihat senyum lembutnya. Lalu sekarang ketika semuanya sudah berakhir bukankah seharusnya hilang sudah bebanmu karena kehadirannya? Mengapa kau masih terus berlari mencari keberadaannya? Dia sudah pergi, jauh lebih tenang daripada berada disisimu.

Stay for a while and do not move anywhere,
saya tahu tidak ada satupun manusia yang ingin pergi meninggalkan seseorang yang dicintainya. Tak ada satupun. Mengapa kenangan hanya dapat diputar ulang dalam kepala? Tidak bisakah kita memindahkan masa lalu ke masa kini, lalu menjalaninya, mengulang kisah yang sama, lalu memperbaiki semua kesalahan?

Seberapa saya harus percaya,
bahwa dibalik kepergiannya ada hal indah yang dirancang Tuhan untuk saya?
Dengan semua pernyataan klise, dengan semua kebusukan yang terungkap dan semua kebohongan yang mencoba menutupi kebusakan satu dengan lainnya, apa itu yang dinamakan dengan kebahagiaan? Kemana perginya semua orang yang pernah saya jadikan alasan dari kebahagiaan saya dahulu? Atau hanya dengan kenangan wanita ini saya bisa bahagia dalam sepi?

Semua benar-benar berakhir,
mungkin jarak bisa meringankan segalanya, termasuk rasa sakit hati. Memisahkan diri dari hingar bingar kemunafikan, dan mempersiapkan diri untuk bertemu kemunafikan yang lain.
Ambil saja, ambil saja semuanya, saya sudah terbiasa kehilangan!

Kalian tahu apa yang tidak kita miliki dari masa lalu?
yang tidak akan pernah kita miliki dari masa lalu adalah kesempatan untuk mengulang semuanya kembali. Hanya ada rekaman usang didalam otak kita yang suatu saat akan terputar kembali, seakaan kita berada didalamnya, melihat banyak akan kesalahan tetapi tidak ada lagi cara untuk memperbaiki semuanya.

Berakhir belum tentu yang terakhir,
tugas manusia berada di dua masa, ada saatnya untuk meninggalkan ataupun ditinggalkan. Mungkin sekarang saya sedang dalam posisi ditinggalkan, tapi percayalah dengan keajaiban, jangan sengaja meninggalkan hanya karna ingin dipertemukan. Ikuti saja alurnya, biarlah kenangan dan keajaiban yang membawa kita kepada masa yang lebih baik dari ini, masa yang telah disiapkan Tuhan untuk kita.

Wilkommen neues leben,
merelakan semuanya, termasuk saya ikut serta mengikhlaskan kepergianya. Saya percaya bahwa hidupnya lebih damai walaupun tidak dengan saya disini. Biarkan sekarang, disini, saya melangkah, menemukan kebahagiaan. Dan jangan lupa berdoalah untuk peri kecilmu ini, Ich vermisse dich Mom.
See you afterlife ...

Monday, December 1, 2014

Black or White?


Jangan pernah 

memandangi hal di sekililing

dalam segi 

hitam dan putih saja.

Di dunia ini,

tidak selamanya

yang hitam itu buruk,

dan 

yang putih itu baik.

Dunia ini adalah

keseimbangan,

dimana tempat kebaikan dan keburukan

mencari tempat

untuk 

mendapatkan

satu titik yang sama