Sunday, August 9, 2015

Semogaku.


Karena seseorang akan terluka, dan itu membuatku ikut terluka. Jadi kubiarkan matahari tak lagi menerangi semesta. - Katya

---

          Aku menyembunyikan semua kebohongan akan perasaan yang selama ini kupendam jauh di lubuk hatiku, untukmu. Aku tahu kita belum benar-benar berakhir, tapi bisakah kita mengembalikan semua keadaan tanpa ada satupun yang terluka?

Sejak kehadiranmu, aku membatasi perhatianku kepadamu. Bukan karena ku tak menyayangimu lagi, bukan. Aku hanya takut ini hanya permainan bodohmu saja. Ketika aku mulai mengharapkan ketidakpastianmu, kau menghilang. Aku benci terlihat bodoh ketika jatuh hati padamu lagi. Mungkin kini aku akan menjadi orang yang tidak akan lagi mencari-cari sosokmu dalam kesunyian, menjadi orang yang tidak akan lagi merindukanmu dalam kepiluan, dan akan menjadi orang yang akan pergi.

Percayalah, aku telah mempersiapkan semuanya, termasuk keihklasan hati.

Untuk kamu, sebuah kemungkinan yang selalu kusemogakan. Tak pernah ku berhenti berharap kepada Tuhan, semoga setiap kemungkinan itu terkabulkan, termasuk kamu. Aku masih ingat sederet kenangan kita menuju senja hari itu. Kau menyanyikan lagu rindu agar ku selalu ingat bahwa kau akan selalu merindukanku.

Omong kosongkah selama ini?
Ketika ku berusaha mengerti, namun ku semakin tak mengerti. Masihku berusaha memahamimu, namun susahku untuk lebih memahamimu. Semakin ku berusaha melihatmu, namun perlahan samar sosokmu tak terlihat. Mungkin aku harus diam dan berusaha mendengarkan, namun aku merasa bagaikan tuli, tak  lagi bisa mendengarmu, atau memang kau telah pergi?

        Aku tidak kehilanganmu. Tidak semestinya ku merasakan hal itu. Memang pernah ada yang memulai, walau pada akhirnya menghilang. Dan kembali hanya sekali. Ku tahu tak ada sedikit niatmu tuk mempermainkan atau bahkan tak menyelesaikan apa yang telah dimulai. Hanya memberikan sedikit jeda, agar ku merasa apa artinya rindu yang pulang.

Pulang, untuk menyelesaikan masih terjaga atau mengadu rindumu padaku?

Maaf, bukan ku tak mencintaimu atau telah melupakanmu. Tapi sadarkah kemana perginya ketika aku membutuhkan dekapan hangat dan sedikit kecupan ketika aku terjatuh lalu? Ketika kau menikmati seluruh jedamu, kini kau datang tanpa maaf dan rasa bersalah, mengusik kehidupan baruku.

Aku tidak mengusirmu pergi, tetaplah disini.

Tetapi jika kau hendak pergi, kau boleh pergi, juga dengan senang hati bila kembali. Tetapi jika nanti kita bertemu dalam kesempatan yang paling asing, jangan kau tanya tentang rindu siapa yang diam-diam mendoakan, atau tentang dada siapa yang paling berdebar hingga sabar. Cukup dengan diam lalu menerima takdir dan menyerahkan kepada Tuhan. Aku percaya Tuhan telah mempersiapkan rumah kita, tidak perlu seatap di dunia.

         Maafkan aku jika kini dirimu dihatiku hanya sebatas kenangan tanpa kepastian. Karena begitulah selama ini yang kau tanamkan dihatiku. Makin ku memilih, semakin ku tahu bahwa benar yang Tuhan katakan, bahwa "Tidak ada satupun manusia yang bisa memilih". 

Maaf bahwa aku lemah dalam masalah perasaan terlebih untuk memilih perasaan. Karena melihat orang lain terluka, akan jauh membuatku semakin terluka. Kau akan selalu menjadi semoga dalam setiap doa. Senang bisa bertemu dan mencintaimu sedalam ini.

---

Wanita yang akan selalu merindukanmu,
Nhy-