Thursday, October 2, 2014

Semanis mocca, seindah senja

          "Love is beautiful thing when you find the right perso. Your love is grand prize, so you have to wait for a man who is worthy"- Tokyo,falling

Dia datang keduniaku, menorehkan tinta merah muda, memberikan kotak berisikan wajahnya, senyumnya, tawanya, perhatiannya, hingga rahasianya. Butuh waktu lama untuk menerima kehadirannya yang serba tiba-tiba. Bagaimana tidak, kita pernah berada dalam satu SMA yang sama tetapi aku hanya mengetahui namanya, dan sekarang kita dipertemukan di kota yang sama.

Masih dengan segala yang serba tiba-tiba, 
tanpa sadar perhatiannya mengisi ruang yang entah sejak kapan terbuka .Ruangan yang dulu hanya untuk seseorang yang bahkan tak pernah sadar bahwa hanya orang tersebut yang bisa menempatinya. Kini ruangan itu tak lagi buram, ada seseorang yang sengaja memberikan torehan senja yang indah. Dan tanpa sadar, aku menikmatinya. 

Menikmatinya,
hanya itu yang bisa kurasakan tanpa harus berharap apapun dari pria ini. Karena ia terlalu manis untuk dirasakan, dan terlalu jauh untuk diraih. Aku yang tak ingin menjadi bayangan yang hilang saat ia mengerjapkan mata, aku yang takut untuk menjadi persinggahannya saat ia hanya lelah, lalu ku putuskan untuk memperingatkan rasaku agar tak terlalu terlena menikmati keindahannya. 

Ia sedang mengetuk pintu, menyusuri labirin-labirin kosong dihidupku. Aku tak perlu terburu-buru, karena pada akhirnya ia akan sama seperti pria lain, meninggalkanku ketika sudah nyaman dengan kehadirannya. Ia tengah berusaha, sebaik-baiknya, untuk meyakinkan bahwa secara tidak langsung ia berbeda. Entahlah, semakin lama aku terlena dengan kenyamanan yang ia tawarkan. Aku pun tengah berusaha untuk membuka hati tanpa ada yang harus aku sesali dikemudian hari. Kita tengah berusaha, apakah kita akan bersama pada akhirnya? 
Biarkan Tuhan saja yang menjawabnya ...