Saturday, August 9, 2014

Over?

Ada hal yang ternyata benar-benar belum bisa aku lupakan, ada guratan yang masih belum bisa aku sembunyikan ketika membaca pesan singkat darimu, dan ternyata masih ada senyuman ketika membaca sebaris kalimat harapan untuk kita di pesan darimu. 

Bandung, 09 Agustus 2014.

Tepat hari ini di lima tahun yang lalu, dimana aku menemukan celah untuk grow up from the blackness. Hari dimana aku dan kamu menjadi kita, dan hari dimana semua beban terasa lebih ringan jika ada kamu di genggaman tanganku. Semua cerita, rekaman suara, dan bekas balutan hangat masih tersimpan rapi diotakku. Bagaimana tidak, setiap hari selama 5 tahun aku selalu mengucap namamu dan menyelipkan kita dalam doa.

Mereka yang tau ceritaku selalu bilang bagaimana bisa. Yang ku ketahui memang ini kenyataannya, aku selalu memelukmu dalam doa, mengasihi mu dalam sunyi, dan mencintaimu dalam sepi. Aku yang tak pernah peduli dengan siapa kamu memadu kasih, bahkan aku yakin kamu pernah sesetia ini mengingatku dalam memori.

Aku yang membiarkanmu menjalin kasih dengan dia, aku yang selalu menutupi cemburu dan amarahku dengan melampiaskan kepada pria lainnya, aku yang tak punya hati meninggalkan pria yang nyatanya jauh lebih baik dari kamu ketika dia sedang cinta-cintanya.
Bagaimana? Mengapa? Kenapa? Hanya itu yang selalu terngiang ditelingaku ketika kamu menjadi alasanku menjajali semua pria baik lalu pergi. Aku tidak tau seberapa penting kamu dihidupku, yang aku tau hanya kamu yang selalu aku sebut ketika menghadap Tuhanku, yang aku tau hanya kamu alasanku untuk berjalan sejauh ini walaupun aku menapaki jalanan berduri.

Lima tahun berjalan,
aku yang masih saja menggantungkan harapan agar kamu datang dan menepati semua janjimu tepat di hari jadi kita yang ke lima ini.
Jarum jam dengan jahatnya berjalan cepat, memaksaku memasuki detik terakhir hingga bergantinya hari dan kamu belum sama sekali merespon semua kode yang kubuat melalui pesan singkat di sosial media.

Lima tahun yang sia-sia kah?
aku yang selalu menunggumu dalam kesendirian,
aku yang selalu menyayangi dalam balutan sepi,
aku yang selalu mencintaimu dalam jarak tanpa henti,
kini kamu mengingkari janji yang telah kita patri dalam memori?

Apakah aku selama ini hanya hantu disudut kenanganmu? Apa aku hanya selembar kain lusuh yang tercecer di pojok ruang ingatanmu?
Jika tidak, mengapa kamu tidak datang hari ini?

Oh aku tau,
hanya karena kita berbeda, rosario erat digenggaman tanganmu dan tasbih di pelukanku, kamu tak ingin mengingat sedikit tentang kita  hari ini?
hanya karena aku tak memenuhi permintaanmu untuk turut serta menggenggam rosario bersamamu?

Dan semua terjawab sempurna,

i wasted my times for nothing, too fast to say it but thank to you to had be my something in the past
happy failed fifth years anniversary, our past is over :)

No comments:

Post a Comment