Sunday, June 12, 2016

Perfection is Boring .

Dan lagi,
telah kutemukan bagian paling menyakitkan atas sebuah kehilangan, bukan karena apa-apa, hanya karena ia selalu dan terus meminta sebuah hal yang bertahta kesempurnaan. Cinta dan ambisi membuatnya lupa bahwa sesungguhnya kesempurnaan yang sejati adalah ketika dua hati saling percaya dan melengkapi. 

Ambisi membawanya menjauh dariku. Aku yang terus menerus meminta dan tanpa sadar ia telah jauh meninggalkan. Dia yang selalu menuruti dan berpikir bahwa semuanya telah dilakukan agar aku merasa cukup, namun nyatanya keliru, aku yang terus menerus merasa kurang dan haus akan cintanya. 

Siapa yang salah? 
Aku tak sedikitpun menyalahkan kepergiannya, karena aku sadar bahwa aku terlalu menginginkan kesempurnaan diantara kita tanpa tahu apa arti kesempurnaan sesungguhnya. 

Terdiam. 

Terdiamku dalam suatu lamunan yang memeliharaku dalam linang air mata akan jarak yang begitu nyata diantara kita. Aku memperhatikan, dan belajar atas suatu kesempurnaan. Ku selipkan namanya dalam setiap doa, memohon kepada Tuhan, semoga ini menjadi suatu pembelajaran atas pencarian kesempurnaan dalam kita. 

Dan akhirnya, 
aku harus percaya bahwa kesempurnaan itu ketika ku salah ada dia yang akan membenarkan, ketika ku lupa akan ada dia yang mengingatkan, dan ketika dua hati saling percaya serta melengkapi. Dari sini, tidak pernah sekalipun dicintainya aku merasa kurang. Semoga akan tetap seperti ini rasanya.

ys

No comments:

Post a Comment