Tuesday, December 27, 2016

Usai disini.


Pernahkah kamu merasa hampa dan tidak baik-baik saja?

Seperti kehilangan sesuatu namun tak tau itu apa. Ingin sekali rasanya melupakan namun enggan, ingin tertawa namun tertahan. Pernah?
Pernah
---

Yogyakarta. Desember 27, 2016.

Aku kembali, membawa semua sisa serpihan hati yang kau bawa pergi dan tak kembali.
         Aku terus menerus menyebutkan namamu, tanpa tau alasan apa lagi masih ada kamu dalam hidupku. Mungkin ini adalah bukti bahwa semesta ikut berkonspirasi akan rinduku yang tak bertepi. Sore itu, ketika senja dipelupuk mata, aku mengulang-ulang semua reka adegan dari awal kita berjumpa hingga memaksakan untuk berpisah.

Seandainya bisa kutawar, aku ingin hidup biasa-biasa saja tanpa ada perpisahan dan kehilangan didalamnya. Biarkanlah cerita kesedihan ini berjalan apa adanya tanpa ada dua diantaranya.

"Aku ingin kamu jatuh cinta lagi padaku disini, di Yogyakarta"

Masih hangat ucapnya di daun telinga. Semua tempat ini mengingatkanku banyak hal akannya, tentang senyum yang tak pernah berhenti dan tentang cerita cinta yang kuharap tidak akan pernah mati.

Hujan membangunkanku akan kenangan yang telah lama terlelap. Seperti memanggilnya untuk pulang, seseorang yang lama telah pergi tapi ingatan tentangnya masih. Seruan kilat menyambar, menggetarkan hati mendewasakan diri.

Ku cukupkan hatiku.

Cukup padamu aku pernah meletakkan diriku jauh lebih rendah dari tanah yang kupijak. Anggap aku bodoh yang masih saja belum menemukan kata sudah diatas hubungan yang telah kau pecah.

Terimakasih karena telah mengajariku banyak hal yang mungkin akan mengeluarkan isak tangis ketika mengingatnya. Aku siap untuk melewati setiap tanggal dan bulan yang sama di tahun yang berbeda, tanpa mu. Setelah sedih ini, ku janji akan menguburmu dalam sepi, walau perih tapi tolong jangan lagi kembali.


note : terimakasih untuk 2016 yang berliku ini sayang, bahagialah selalu. 

No comments:

Post a Comment