Friday, February 15, 2019

Mr. Always Right (part 2)

          Kita pernah menjadi terang pada gelapnya kehidupan, pernah menjadi nyaman, sangat nyaman, untuk masing-masing raga yang lelah dan butuh bersandar. Tidakkah kamu sadar? Yang kita lakukan hanya kesia-siaan. Kita hanya sedang memperpanjang kebahagiaan dan menunda kesedihan. Aku dan kamu hanya belum siap untuk menghadapi, tanpa satu sama lain. Kita memaksa sedemikian rupa, hingga satu persatu harus merasakan luka. Kamu akan tetap menjadi kamu yang selalu susah kupahami, dan aku akan selalu menjadi aku yang selalu tidak bisa mengimbangi.

Mungkin kita adalah contoh dari bagian manusia yang kurang bersyukur, yang selalu saja menuntut dan meminta serba lebih, tanpa menyadari bahwa sesungguhnya tugas kita adalah saling menyempurnakan bukan menyalahkan segala bentuk kekurangan. Tidakkah seharusnya kita berhenti untuk memperjuangkan ego masing-masing lalu belajar memahami bahwa manusia juga butuh untuk dimengerti. Aku pun sama dengan manusia lainnya, yang setiap perjuangan dan pengorbanannya ingin dihargai, yang mudah menangis jika dilukai, yang sesekali juga butuh dimengerti dan menjalani hubungan pasti tidak terlalu banyak tapi ataupun nanti.

         Apa mungkin lebih baik kita akhiri saja semua omong kosong ini? Mari kita berhenti menyakiti satu sama lain. Kali ini aku berjanji untuk benar-benar berhenti, tidak akan lagi mencarimu, tidak akan lagi mengejarmu, tidak akan lagi sakit melihat isi instastories-mu, tidak akan lagi salah tingkah ketika disampingmu dan akan ku pastikan hatiku tidak melambung ketika bertatap denganmu, walau entah bagaimana caranya tapi akan kucoba. Untukmu, aku tidak memaksamu untuk menjauhiku, tidak memaksamu untuk melakukan seperti apa yang akan kulakukan untuk sekedar menghilangkan rasaku padamu. Hanya satu pesanku, berhentilah menjadi sosok yang selalu ingin menang dan didengar, mulailah menjadi pria yang bertanggung jawab dan punya pendirian. Satu lagi, jangan banyak singgah dan memberikan harap karena sama halnya dengan aku, wanita butuh sesuatu yang pasti bukan yang manis lalu pergi.

Katakan bahwa keputusanku ini sudah benar, katakan, jangan membuatku menyesal nanti. Karena aku hanyalah aku, yang pada akhirnya akan selalu luluh lagi padamu. Semoga aku bisa banyak belajar dari cerita kita selama ini, begitu juga kamu. Jika ini akhir dari cerita kita, aku ikhlas.

Selamat melanjutkan perjalanan, selamat menikmati pencarian,
semoga ingat untuk merasakan dan kuat untuk bertahan. See you around (happy cry).

-btl.

No comments:

Post a Comment